Rabu, 06 April 2011
Optimalkan Fungsi Pohon Buah di Halaman Rumah
IDEALNYA, sebuah pohon di halaman depan rumah tidak sekadar cantik secara fisik, tapi juga tumbuh dan berfungsi secara optimal. Kuncinya satu, gali pengetahuan mengenai pohon yang Anda tanam itu.
Pohon mangga dan jambu air ditanam di halaman depan rumah. Bila ditanam secara asal, pohon tersebut bisa merusak estetika rumah. Secara fungsi pun pohon tidak dapat bekerja secara optimal. Menanam pohon di halaman depan rumah bukanlah pekerjaan yang sulit.
Namun jika pengaplikasiannya dilakukan secara asal, bukan tidak mungkin pohon tersebut malah akan merusak estetika rumah. Secara fungsi pun pohon tidak bekerja secara optimal melindungi dan menyerap polutan dengan maksimal. Padahal, salah satu tujuan menanam pohon untuk mengurangi polutan yang masuk ke rumah.
Untuk itu, pengetahuan Anda dalam memilih dan menanam pohon yang baik sangat diperlukan guna melancarkan tujuan tersebut. Menurut arsitek lanskap Nirwono Yoga, sebelum menentukan jenis pohon yang akan ditanam di dalam rumah, hal yang paling penting untuk dipertimbangkan adalah luas lahan rumah itu sendiri, apakah cukup luas atau tidak.
Jika hal tersebut dari awal sudah dipertimbangkan, maka kesalahan dalam menentukan jumlah pohon yang akan ditanam dapat dihindari.
“Tentu semakin lebar lahan, pohon yang ditanam pun lebih dari satu, yakni dua sampai tiga jenis pohon. Tapi jika lahan yang dimiliki hanya 1,5 meter, maka paling maksimal satu jenis pohon saja,” kata Nirwono.
Setelah luas lahan ditentukan, arsitek lanskap yang tergabung dalam Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia (IALI) itu menambahkan, hal lain yang harus diperhatikan adalah peletakannya. Apakah pohon tersebut ingin diaplikasikan di jalur hijau yang berada di depan rumah atau di halaman depan persis di muka bangunan rumah?
“Biasanya yang di jalur hijau itu pohon-pohon yang dipilih selalu berkesinambungan dengan taman yang ada di halaman depan rumah,” ujar Nirwono.
Misalnya, lahan yang dimiliki seluas lima meter, maka mengaplikasikan pohon besar pun sebenarnya tidak masalah. Hanya, sebaiknya pohon yang dipilih berukuran sedang. Bedanya dengan lahan yang terbatas, tentu dari jumlah pohon yang akan ditanam. Sementara perihal ukurannya, hampir sama dengan menanam pohon di lahan yang cukup luas.
”Biasanya pohon yang dipilih berukuran sedang. Sedang dalam arti ukurannya, kirakira 15–20 meter.Itu pun sudah paling maksimal. Ambil contoh pohon mangga atau rambutan. Jangan juga pohon jambu air, kurang bagus karena ada ulat bulunya,” kata sang arsitek.
Alasan lain kenapa dipilih yang sedang, lanjut Nirwono, berkaitan dengan fungsi pohon itu sendiri. Yang pertama, pohon berfungsi sebagai peneduh. Untuk mendapatkan keteduhan yang optimal, penghuni rumah sebaiknya memilih daun pohon yang tidak terlalu lebar. Misalnya,Anda bisa memilih menanam pohon belimbing atau kelengkeng sehingga sinar matahari pagi dan siang hari tidak secara frontal masuk ke dalam rumah.
”Kalau dipilih yang terlalu lebar, malah cahaya matahari yang seharusnya masuk jadi terhalang oleh daun tersebut,” imbuhnya.
Fungsi yang kedua adalah sebagai penyejuk.Pohon yang baik semestinya bisa mengurangi aktivitas air conditioner (AC) secara berlebihan.
”Jadi, karena pohon itu sudah memberikan kesejukan ke dalam rumah, maka pada waktu pagi dan siang hari Anda bisa meminimalkan pemakaian AC,” ujarnya.
Yang terakhir dan yang paling penting adalah menyerap polutan. Pohon yang ideal adalah yang bisa bekerja secara optimal menghirup polutan sebanyak-banyaknya sehingga udara di sekitar rumah menjadi lebih bersih.
Arsitek lanskap Giwo Rubianto mengatakan, banyak manfaat bagi penghuni rumah bila menanam pohon yang menyerap polutan, yaitu dapat menjaga udara di sekitar tempat tinggal menjadi bersih karena bisa menyerap polutan dan menghasilkan oksigen yang berguna bagi manusia.
Selain memilih pohon berukuran sedang, hal lain yang berkaitan dengan jenis pohonnya adalah akar. Sebab, tidak semua jenis pohon memiliki akar yang cocok untuk ditanam di halaman depan rumah. Untuk itu Nirwono menyarankan, sebelum menanam, pilih pohon yang pertumbuhan akarnya tidak merusak pagar depan rumah.Akar yang besar dan menjalar lebih mudah merusak struktur bangunan rumah.
”Selain itu, pilih pohon yang penanaman dari awalnya melalui biji,bukan distek atau cangkok,” sebut Nirwono.
Sebab, lanjut dia, hal ini akan berpengaruh pada pertumbuhan ke depannya. Pohon yang merupakan hasil stek atau cangkok cenderung kurang terjamin hasil buahnya. Selain itu, pohon cenderung kurang kuat.
Sementara bila pohon yang ditanam dari awal melalui biji cenderung lebih kuat dan tidak cepat tumbang. Kualitas hasil buahnya pun lebih segar bila Anda menanam pohon mangga atau rambutan dan pohon buah lain.
”Pohon untuk ditanam pun sebaiknya pilih yang sudah besar. Kira-kira 3–5 meter dan ditanamnya dari biji. Kalau dipilih yang satu meter, maka tumbuhnya bakal lama. Padahal, fungsi menanam pohon itu selain menghasilkan buah, juga sebagai peneduh rumah,” kata Nirwono.
sumber : okezone.com
Add to Cart
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Product Category
- Abiu (Sawo Australia) (1)
- Beras (2)
- Buah Tin (1)
- Jambu Getas (1)
- Jambu Sukun Farang (1)
- Jeruk Cintan (1)
- Mangga Chokanan (1)
- Pabrik Tahu (1)
- Peternakan (1)
- Putsa (Apel India) (1)
- Rental alat (1)
- Sari Pupuk (4)
- Toko Bibit Buah Bangkit Tani (18)
- Toko Mandiri (1)
Labels
- Abiu (Sawo Australia) (1)
- Beras (2)
- Buah Tin (1)
- Jambu Getas (1)
- Jambu Sukun Farang (1)
- Jeruk Cintan (1)
- Mangga Chokanan (1)
- Pabrik Tahu (1)
- Peternakan (1)
- Putsa (Apel India) (1)
- Rental alat (1)
- Sari Pupuk (4)
- Toko Bibit Buah Bangkit Tani (18)
- Toko Mandiri (1)
0 komentar:
Posting Komentar